Selasa, 13 Agustus 2013

Masalah Politik di Indonesia


Masalah politik di Indonesia seringkali dikaitkan dengan sesuatu yang sangat buruk sehingga masyarakat hanya menaruh kepercayaan yang sedikit pada dunia perpolitikan Indonesia. Masalah politik di Indonesia juga tidak bisa lepas dari masalah social yang membelenggu di tahun 2012 ini, misalnya masalah kenaikan BBM. Kenaikan harga BBM selalu membuat gejolak panas masyarakat Indonesia, pasalnya kenaikan harga BBM membawa banyak dampak negatif seperti kenaikan harga-harga kebutuhan pokok. Sehingga, banyak kalangan masyarakat yang berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM yang bertujuan untuk mengurangi beban Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Seolah tak ada hentinya, gelombang protes terus dilakukan demi membatalkan opsi tersebut. Di Jakarta Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia berunjuk rasa dengan memblokir jalan dan membakar ban bekas, selain itu mereka juga menutup Stasiun Pengisian Bahan bakar atau SPBU. Mereka sangat mengecam keras akan kebijakan pemerintah tersebut. Meskipun pemerintah menjajikan akan ada program Bantuan Langsung Tunai (BLT) tetapi masyarakat tetap menolaknya karena mereka berfikir bahwa BLT tersebut hanya sebagai solusi instan pasca kenaikan harga BBM. Sehingga masyarakat akan tetap mendapat kerugiannya.
Masalah politik di Indonesia harus dituntaskan dengan terlebih dahulu mengambil solusi untuk masalah social yang ada di masyarakat. Kita ambil saja masalah kenaikan BBM tersebut. Pemerintah tidak perlu menaikkan harga BBM, mengingat masyarakat di Indonesia sebagian besar adalah kalangan menengah kebawah. Ini akan menciptakan inflasi yang kemudian  berdampak buruk bagi mereka. Meskipun BLT diadakan itu hanya sekedar solusi cepat dan singkat pasca kenaikan BBM, dan itu tidak akan dapat membantu masyarakat memenuhi kebetuhan hidupnya.
Lalu percuma saja ada perjuangan meminta kenaikan upah buruh, jika BBM jadi naik kapan buruh merasakan kesejahteraannya apabila kebutuhan dan transport sehari-harinya menjadi mahal. Solusinya bisa ditarik sebagai berikut:
  1. Lebih baik pemerintah mencari OPSI lain, jika beban terberat dalam APBN adalah impor BBM, sebaiknya jangan  berpatokan untuk meningkatkan harga BBM saja. Sebaiknya melakukan investasi agar meningkatkan kapasitas produksi atau membatasi penggunaan BBM sehingga biaya impor dapat terkurangi.
  2. Bersihkan aparat hukum dari KKN.
  3. Jika harus terjadi kenaikan harga BBM maka pemerintah sebaiknya dapat    menjelaskan maksud dari kenaikan tersebut secara terperinci dan transparan. Agar masyarakat dapat memahaminya.
Masalah politik di Indonesia saat ini memang sangat buruk. Keterpurukan ini disebabkan perpolitikan Indonesia yang tidak sehat. Banyak politisi di Negara ini yang terlibat kasus korupsi. Mereka lebih mementingkan kepentingan pribadi dan lupa akan tugasnya sebagai pejuang rakyat.  Bahkan saat ini banyak pejabat dan tokoh yang hanya bisa bercuap-cuap berdiskusi di televisi mencaci maki kinerja pemerintah tanpa mengetahui jalan keluarnya. Bukankah lebih baik bertindak dibandingkan hanya berdiskusi di televisi dan sebuah diskusi tidak akan berguna tanpa adanya perbuatan nyata.
Selanjutnya yang membuat politik Indonesia kacau adalah parpol-parpol yang memilih selebritis tanah air untuk menjadi anggota partainya. Dengan maksud rakyat lebih banyak memilihnya karena kepopuleran. Sebernanya, yang dibutuhkan bukanlah kepopuleran akan tetapi kinerja yang optimal yang dapat membangun politik Indonesia menjadi sangat baik. Dan seharusnya parpol memilih anggota yang mahir pada bidangnya bukan asal-asalan. Karena, ini bukanlah sebuah permainan nasib rakyat dipercayakan di tangan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar